Sumber-sumber Radiasi

Radiasi adalah pemancaran dan perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau antara, misalnya pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi.

terinspirasi dari fenomena teardrop yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat dan karakteristik udara serta gas lainnya dalam keadaan bergerak

Baterai ditemukan oleh Alesandro Volta pada tahun 1800-an. Istilah baterai sendiri berasal dari bahasa Inggris dan dikemukakan pertama kali oleh Benjamin Franklin yaitu “battery” yang berarti “deretan”, namun di kehidupan sehari-hari baterai sering diartikan sebagai sebuah sel kering (a single dry cell).

Nissan GT-R merupakan mobil sport terbaru yang dibuat di Jepang dan menggunakan mesin V6 Twin-Turbo

Pada akhir 2008, Yamaha mengumumkan mereka akan merilis sebuah R1 semua baru untuk tahun 2009. The R1 baru mengambil teknologi mesin dari motor M1 MotoGP dengan perusahaan pesawat crankshaft lintas .

Pages

Jumat, 04 November 2016

Pasca Demo, Lawan Jadi Coyotes

Gelegar demo 4 November berakhir sudah. Jika ada demo-demo selanjutnya sampai lebaran kuda, arahnya mudah dibaca. Publik akhirnya menarik beberapa kesimpulan. 


Pertama, demo itu berhasil membuat nama FPI sekaligus Habib Rizieg melambung. Ia berhasil menyelenggarakan demo akbar ratusan ribu orang dengan dukungan dana lebih Rp. 100 miliar, menghimpun lebih banyak umat islam militan dan memberi pesan kepada dunia bahwa FPI masih hidup di bumi Indonesia. Ke depan, reputasi Habib Rizieg akan menjadi jaminan untuk menggerakkan demo selanjutnya. 

Kedua, FPI berhasil mengubah skenarionya dari demo memaksakan kehendak, berpotensi menimbulkan kerusuhan massal (anjuran menulis surat wasiat), menjadi demo damai, tak anarkis, dan melegakan semua pihak. Tentu saja perubahan skenario FPI itu disebabkan oleh manufer tak diprediksi Jokowi yang bertemu Prabowo, para pimpinan MUI, NU dan Muhammadiyah, pimpinan Pemred media dan tekanan sigap aparat penegak hukum. 

Ketiga, publik semakin yakin bahwa demo itu ditunggangi oleh beberapa partai yang mempunyai kepentingan besar di Pilkada DKI. Bantahan SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat bahwa ia sama sekali tidak terlibat di belakang demo itu, justru menguak tabir perannya yang sebenarnya. 

Sebetulnya tidak ada yang salah ketika SBY mengeluarkan statement agar Ahok diproses sesuai hukum. Namun pernyataannya bahwa Ahok jangan sampai kebal hukum, tak bisa disentuh, jelas ia mencurigai Jokowi membela Ahok. Pernyataan selanjutnya bahwa akan ada demo sampai lebaran kuda jika Ahok tidak diproses alias tidak ditangkap, menunjukkan belang SBY yang sangat menginginkan Ahok tumbang sebelum berlaga. 

Keempat, publik akhirnya terpolarisasi menjadi dua pihak. Pihak pertama adalah mereka yang sangat membenci Ahok karena dia  double minoritas, bermulut kasar, dan dianggap telah menista agama dan mau mendepaknya di kursi DKI-1. Pihak kedua adalah mereka yang berjiwa nasionalis, kaum bernalar dalam yang melihat kinerja hebat Ahok di DKI dan kaum muda yang senang dengan perubahan. 

Kelima, masyarakat Jakarta terlihat semakin dewasa. Fakta itu terlihat ketika sebagian besar pendemo justru didatangkan dari berbagai daerah sekitar Jakarta bahkan ada dari luar pulau Jawa. Padahal jika mau jujur masyarakat yang memilih atau tidak memilih Ahok nantinya adalah masyarakat Jakarta yang berjumlah sekitar 7 juta pemilih. 

Jika ada 5% saja masyarakat Jakarta yang tersinggung atas ucapan Ahok terkait Surat Al-Maidah ayat 51 itu, berarti harus ada pendemo sekitar 350 ribu orang yang turun ke jalan. Faktanya jumlah pendemo yang berkisar 100 ribu-an orang itu (perkiraan sementara penulis), lebih setengahnya berasal dari luar daerah Jakarta. Artinya masyarakat Jakarta yang ikut demo kurang dari 50 ribu orang. Dibandingkan jumlah pemilih di DKI yang berkisar  7 juta orang, maka jumlah pendemo itu sama sekali tidak signifikan. Itu artinya demo 4 November itu kurang begitu berpengaruh bagi para pemilih Ahok. 

Keenam, dan ini poin yang amat penting, demo 4 November itu akhirnya bisa dikatakan gagal mencapai tujuannya. Awalnya skenario tujuan demo amat jelas, yakni (1) memancing 500 ribu hingga jutaan umat islam turun ke jalan-jalan untuk bersatu dan meneriakkan yel-yel tangkap Ahok, (2) jika hal pertama tercapai, maka pendemo akan memaksa Jokowi dan Kapolri menersangkakan Ahok pada hari Jum’at  4 November 2016. Jika tidak, maka pendemo akan menginap di istana, menguasai istana dan akan melakukan kerusuhan massal, (3) Jika tujuan pertama dan kedua tercapai maka tujuan ketiga adalah menjadi tujuan SBY sendiri. Ia akan tertawa puas penuh kemenangan di Cikeas  dan kedepannya akan menyaksikan puteranya Agus melenggang mulus menuju DKI-1 tanpa Ahok. 

Faktanya, sebagaimana kita lihat, baik tujuan pertama maupun tujuan kedua, dua-duanya tidak berhasil berkat manufer jitu Jokowi. Sementara tujuan ketiga, berhasil atau gagalnya menumbangkan Ahok nantinya, hal itu sangat tergantung pada manufer berikutnya SBY. Hal yang sangat menarik untuk diamati adalah soal posisi Ahok, Jokowi dan SBY pasca demo 4 November itu. 

Seperti di film kartun berjudul Road Runner dan Coyote, kita bisa melihat posisi Ahok sebagai Road Runner dan SBY sebagai Coyote. Dalam film kartun itu, Coyote digambarkan seperti musang,  sangat bernafsu menangkap seekor burung yang dinamakan Road Runner. Burung ini selalu memancing nafsu Coyote untuk memangsanya. Kendatipun burung berleher biru ini tidak bisa terbang dan selalu mengeluarkan bersuara: “beep beep”, namun mempunyai kemampuan super untuk berlari sangat kencang. Setiap kali Coyote mengejar dan mau menangkap Road Runner, ia selalu gagal dan sial. SiRoad Runner  sulit ditangkap dan masuk jebakan. 

Para lawan Ahok yang diibaratkan para Coyotes seperti SBY, Amin Rais, Lulung, Habiburohman, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, Habib Rizieg dan lain-lain sangat ingin menangkap Ahok, si burung Road Runner itu. Para Coyotes ini selalu bekerja sama dan menempuh segala cara untuk menangkapnya. Mereka sealu memasang jebakan, misalnya dengan lubang, permen karet, ranjau, dinding dan sebagainya. Kadang juga pengejaran menggunakan roket, sepeda motor atau kendaraan lain. Namun sialnya Ahok sama seperti si Road Runner itu selalu saja lolos dari tangkapan mereka. 

Akhirnya para lawan Ahok hanya bisa memaki, demo akbar, memfitnah, dan bahkan ada yang terang-terangan mau membunuh Ahok. Menurut hemat penulis, demo 4 November 2016 itu akan berlanjut hingga demo lebaran kuda. Para Cayotes akan terus mengejar Road Runner sampai mereka benar-benar menangkapnya. Alasannya hanya itulah jalan satu-satunya yang masih tersisa sebagai celah untuk menangkap Ahok. Lewat demo-demo itu nantinya, para lawan Ahok termasuk SBY, berharap Ahok akhirnya ditangkap, menjadi tersangka, dan kalau tidak akan mati kena penyakit, terbunuh atau tidak dicoblos oleh pendukungnya pada Pilkada 2017 mendatang. 

Sementara itu pasca demo 4 November, Jokowi menegaskan dirinya sebagai sosok pekerja keras. Setelah ia tahu lewat intelijennya hal-hal terkait demo 4 November, Jokowi memberi pesan kepada seluruh rakyatnya agar bekerja seperti biasa, ngantor seperti biasa.  Dan seperti biasa, hari ini Jokowi bekerja setengah hari di istana dan menerima beberapa laporan menterinya. Setelah  itu ia tetap bekerja keras dan pergi blusukan meninjau pembebasan lahan kereta api di Bandara Soekarno Hatta. 

Pesannya jelas. Demo hanya membuang-buang waktu dan sama sekali tidak akan memajukan negara ini. Seolah Jokowi mengejek Amin Rais, Fadli Zon dan Fahri Hamzah  yang sibuk demo bahwa bekerja lebih penting untuk membangun bangsa ini. Jika ada yang melakukan kesalahan, biarlah penegak hukum melakukan tugasnya. Kita tidak perlu membuang-mbuang banyak energy untuk memaksakan kehendak apalagi kalau ada tujuan politisnya. 

Jadi kendatipun ada demo yang menggelegar di istana, justru Jokowi tetap bekerja. Ia pergi blusukan dan menegaskan dirinya sebagai seorang The Blusukan King. Jika demo hanya membuang energi, materi dan menggangu keamanaan,  maka jelas bekerja dan blusukan jauh lebih bermanfaat. Jadi, pasca demo 4 November, Ahok menjadi Road Runner, sosok yang terus dikejar-kejar, Jokowi menegaskan dirinya sebagai The Blusukan King, sementara lawan Ahok menjelma menjadi Cayotes. Begitulah kunang-kunang. 

kutipan dari Salam Kompasiana, Asaaro Lahagu


Selasa, 01 November 2016

Ahok Digencet, Jokowi Dibidik dan Gelegar Demo 4 November 2016

Ahok sedang digencet saat ini? Ya, benar. Ahok sedang menjadi sasaran tembak. Tanpa susah-payah mencari, para musuh Ahok seolah disodorkan senjata dahsyat ketika Ahok berani  menyerempet Surat Al-Maidah ayat 51. Hal itu telah memicu penggecentan dirinya sendiri. Lalu benarkah Ahok mampu digencet dan akhirnya benar-benar tergencet? Sebelum mengulasnya lebih lanjut, mari kita identifikasi dulu siapa musuh Ahok dan skenario mereka saat ini dengan pikiran yang waras. 

Para musuh Ahok jelas tersebar dimana-mana. Musuh utamanya adalah kaum fundamentalis ekstrim berbaju agama semacam FPI dan HTI.  Ormas berdaster ini berada di barisan depan medan tempur baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Mereka ini ingin menyingkirkan Ahok bagaimanapun caranya, termasuk membunuh sekalipun. Ahok jangan sampai menjadi Gubernur lagi. Ahok harus ditumbangkan sebelum Pilkada. Itu tujuan utamanya. 


Alasan para kaum ekstrimis memusuhi Ahok adalah pertama, Ahok double minoritas dengan cap kafir yang disematkan pada dirinya. Oleh karena itu, Ahok tidak boleh menjadi pemimpin di negeri ini. Kedua, Ahok terlalu lancang menghilangkan sumber-sumber pendapatan ormas selama ini seperti lahan parkir, setoran dari PKL liar dan pungutan liar dari perusahaan-perusahaan yang tidak mau disweeping. Ketiga,Ahok tak lagi mau mengucurkan dana-dana hibah dari Pemrov DKI sebagaimana kebiasaan gubernur sebelum Jokowi-Ahok. Hal ini jelas menggangu kondisi keuangan  dan periuk ormas. 

Sejajar dengan garis depan, Muhammad Taufik dan Abraham Lunggana alias Lulung (wakil ketua DPRD DKI Jakarta) terus mengobarkan perseteruan dengan Ahok. Masing-masing dua orang ini di-back-up oleh partai Gerinda dan PPP plus Fadli Zon dan Fahri Hamzah di DPR Senayan. Mereka-mereka ini tak kenal lelah menyerang Ahok dengan berbagai cara. Alasannya jelas. 

Pertama, lahan basah Lulung di Tanah Abang yang bisa menghasilkan mobil Lamborgini dalam sekejap, telah dikeringkan habis oleh Ahok. Kedua, Ahok telah menghina partai Gerinda dengan keluar dari partai itu dan  ketiga, Ahok telah mengikis habis dana-dana anggaran siluman pada APBD DKI Jakarta yang membuat perusahaan siluman mereka juga terkena imbas. Dan ini sangat memukul batin Lulung dan Taufik. 

Di belakang garis depan, ada sederet para musuh Ahok yang juga rajin turun ke lapangan. Mereka itu adalah Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, Yusril Ihzra Mahendra, Habiburohman dan Amin Rais dan para pengikut mereka. Mereka memusuhi Ahok juga dengan alasan bahwa (1) Ahok mulutnya comberan, (2) ingin menarik simpati masyarakat yang tertindas dan (3) ingin menebeng pada popularitas Ahok sekaligus mengangkat kembali citra mereka yang semakin redup. Orang-orang ini melakukan berbagai cara untuk menurunkan Ahok atau sekedar menjegal pencalonan dirinya menjadi cagub DKI untuk periode kedua. 

Kemudian di tingkat komando ada para mantan sebelumnya seperti mantan RI-1, mantan jenderal TNI-Polri, mantan ketua partai yang tidak perlu disebutkan namanya di sini. Mereka ini sangat ingin menjegal Ahok karena (1) cemburu, iri hati dan dengki pada prestasi kerja Ahok di DKI, (2) tersinggung atas segala sindiran-sindiran pedas Ahok dan (3)  merasa terancam akan keberadaan Ahok di ibu kota terutama di masa depan. Ahok adalah ancaman masa depan para mantan. 

Lalu digaris belakang, para pemilik media raksasa seperti Hary Tanoe, The Good Father, Pemilik Tempo, Gunawan Muhammad, Jawa Pos milik Dahlan Iskan, ikut menyerang Ahok dengan motif bisnis. Mereka kebakaran jenggot karena Ahok tidak bisa diajak bekerja sama untuk membagi-bagi kue bisnis di DKI Jakarta. Bersama mereka berjubelah media-media online abal-abal seperti portal piyungan, pos metro dan seterusnya. Lalu memanfaatkan masyarakat liar yang digusur, mereka ikut menabuh genderang perang menumbangkan Ahok lewat media massa milik mereka. 

Ketika Ahok tergelincir dan menyerempet Surat Al-Maidah ayat 51 itu, para musuh Ahok pun bersatu. Kata “dibohongi” pun menjadi viral dan digarisbawahi. Logika bahasa pun menjadi terbalik. Kesalahan Ahok itu dilipatgandakan, dibesar-besarkan, digoreng dan dibumbui lebih banyak. Hasilnya dari setitik, kini menjadi sebukit. Jadilah predikat Ahok sekarang Penista Agama, Penista Al-Quran, Penghina Ulama, pemecah-belah NKRI. Padahal itu hanya fitnah belaka. Tuntutannya adalah tangkap Ahok, penjarakan Ahok bahkan bunuh Ahok. Sadis dan mengerikan. 

Demi mempercepat penumbangan Ahok, maka lawan-lawan Ahok terutaman FPI kini sedang menjalani beberapa skenario. Skenario pertama adalah terus  melakukan demonstrasi sampai menjelang hari H pencoplosan Pilkada 2017 mendatang. Tujuannya adalah pertama, membuat nama FPI kembali melejit, menjadi pahlawan terdepan penjegal Ahok. Selama ini FPI terpaksa tiarap setelah gagal berkali-kali menumbangkan Ahok. 

Lewat penghimpunan dan pengerahan massa, maka  ormas-ormas ini  akan mendapat keuntungan materi lewat aksi-aksi mereka. Mereka bisa memperoleh dana demo dari sponsor dari kompetitor Ahok, partai, pengusaha yang tidak menyukai Ahok. Isu kucuran dana 10 miliar pada demo 14 Oktober yang ditenggarai dibiayai oleh pihak terntentu adalah salah satu contohnya. Massa yang berdemo lalu difoto dan dijadikan jualan lagi untuk mendapatkan dana yang lebih besar.   

Tujuan kedua adalah menjatuhkan citra Ahok yang sulit dikalahkan bila hanya adu program atau adu integritas. Maka hanya lewat pengangkatan isu-isu SARA-lah satu-satunya jalan untuk menjatuhkan citra Ahok agar tidak bisa terpilih lagi di Pilkada DKI 2017 mendatang. Dengan jatuhnya citra Ahok, maka pasangan Anis-Sandiaga dan Agus-Sylviana akan naik pamor dan pada hari pencoplosan, kedua pasangan ini dapat mengeliminasi Ahok pada putaran pertama. Nantinya pada putaran kedua, hanya pasangan Anies-Sandiaga dan Agus-Sylvianalah yang berlaga. Inilah mimpi mereka. Ahok harus tumbang sebelum berlaga di Pilkada 2017 mendatang. Titik. 

Tujuan ketiga dari skenario pertama adalah memaksa Bareskrim Polri menangkap Ahok, lalu menetapkannya sebagai tersangka penista Agama. Syukur-syukur jika ke depannya Ahok dipenjara. Namun dengan status tersangka saja atau minimal ditangkap dan ditahan, maka para musuh Ahok akan berpesta pora. Jika Ahok ditangkap, maka dia dipastikan gagal menjadi calon gubernur pada Pilkada 2017 mendatang. Inilah puncak tujuan para musuh Ahok selama ini. Setelah mereka gagal pada kasus anggaran siluman APBD DKI, anggaran UPS, Sumber Waras, Reklamasi, maka pada kasus penyempretan Surat Al-Maidah itu, mereka sujud berdoa kusut agar Sang Khalik mengabulkan doa mereka. Doa kepada Sang Khalik agar Ahok tumbang bahkan dibawa sampai di Tanah Suci. Mantap. 

Lalu apa skenario keduanya? FPI dan orang-orang di belakangnya paham betul bahwa tidak gampang menjatuhkan Ahok. Selain karena alasan penistaan agama itu semakin terlihat hanya dibesar-besarkan dengan tujuan politis, juga karena integritas Ahok yang luar biasa kuat. Mereka  juga paham bahwa di belakang Ahok ada penegak konstitusi dan NKRI seperti Presiden Jokowi, Kapolri, TNI , PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan Teman Ahok dan barisan NU. Belum lagi para konglamerat yang disebut para naga besar ada di belakang Ahok plus masyarakat Jakarta yang sudah cerdas. Lalu bagaimana caranya menakhlukan Ahok? 

Rencana Demo 4 November 2016 adalah langkah lanjutan untuk menumbangkan Ahok sekaligus langkah awal untuk membidik Jokowi. FPI dengan orang-orang di belakangnya berusaha menarik perhatian publik dan dunia. Tujuannya adalah menunjuk hidung Jokowi agar dicap 100%  membela Ahok. Dengan demikian publik akan terpancing amarahnya dan berbalik menyerang Jokowi. Lalu ke depannya, mereka akan kembali berdemo  dengan harapan para pendukung demo akan semakin besar dan akan lebih besar lagi untuk menekan Presiden Jokowi. 

Lewat demo-demo yang dilakukan ke depan, diharapkan aparat akan bertindak gegabah dan represif.  Jika ada korban dari pihak pendemo, maka akan menjadi santapan mereka untuk di-blow-up di media dan dijadikan sebagai senjata baru untuk memancing kemarahan publik. Harapannya adalah Indonesia menjadi Suriah Suriah baru. Jika Indonesia hancur lebur, kaum fundamental ekstrim akan mengambil kesempatan membentuk negara baru, negara agama. 

Jika publik berhasil dipancing kemarahannya, lalu anarkis, maka terjadilah chaos, keadaan menjadi genting. Hal itu tentu saja memicu Rupiah terpuruk dan berujung pada sidang istimewa MPR atau kudeta militer. Ingat, jauh-jauh hari Habib Rizieg sudah meminta kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah menyelenggarakan sidang istimewa MPR pada pertemuan mereka Jumat 28/10/2016. Sementara itu tetangga Indonesia, Singapura, menjadi sangat senanng dan akan angkat-angkat kaki menyaksikan rakyat Indonesia sibuk berkelahi dan lupa bekerja. Program Tax Amnesty dan pembangunan infrastruktur Jokowi mandek. Indonesia krisis, Singapura tetap jaya.  

Lalu apa tujuan pengumuman demo 4 November 2016 yang disebar-luaskan secara masif di media? Tujuannya jelas agar seluruh masyarakat yang selama ini pro-Prabowo ikut bergabung dengan FPI untuk menyerang Jokowi yang dicap membela Ahok. Seruan Amin Rais agar Jokowi menyelesaikan skandal Ahok adalah pemantik awal api demo. Pernyataan Fahri Hamzah agar Pilkada ditunda, lalu diusut skandal Ahok merupakan penyulut api lanjutan. Demo 4 November sengaja digaungkan menggelegar, agar istana ketakutan dan terpaksa melakukan win-win solution seperti membiarkan Ahok diproses hukum. Lalu apakah benar Jokowi membela Ahok? 

Jokowi sama sekali tidak pernah membela Ahok. Jokowi sama sekali tidak mengintervensi hukum. Jokowi hanya membela kebenaran. Bersama aparat keamanan, Jokowi hanya ingin menegakkan konstitusi dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Jika Ahok benar, mengapa ia harus dibela. Kebenaranlah yang membela Ahok. Jika Ahok-Jokowi didemo dengan tujuan jahat dengan mengatasnamakan agama, maka Sang Khalik di atas sana akan membela kedua orang itu. 

Lalu apa skenario Jokowi dalam menghadapi demo 4 November itu? 

Pertama, pesan demo 4 November itu telah ditangkap. Publik yakin bahwa demo 4 November itu bukan hanya ditujukan kepada Ahok tetapi juga ditujukan kepada Jokowi. Karena itu kaum nasionalis pembela keutuhan NKRI dan konstitusi seperti banser NU  sudah merapatkan barisan untuk terjun ke lapangan menjaga keutuhan bangsa.  

Kedua, aparat tetap menempuh langkah persuasif sekaligus menindak tegas jika ada yang berani membuat kerusuhan. Pertemuan Kapolda Metrojaya dengan Habib Rizieg adalah salah satu upaya menekan tensi gelegar demo. 

Ketiga, ada upaya untuk menyadarkan kaum nasionalis agar waspada terhadap gerakan-gerakan perongrong keutuhan bangsa. Laporan Sukmawati Soekarnoputri ke Bareskrim Polri perihal penghinaan Pancasila dan Proklamator kemerdekaan RI oleh Habib Rizieg misalnya bertujuan untuk menunjuk hidung kaum agamis fundamentalis. Dalam sejarahnya, kaum ekstrim agamis tidak pernah berhasil menang di negeri ini. Nah, laporan itu bisa dijadikan pintu masuk oleh Bareskrim Polri untuk menangkap Habib Rizieg lebih dulu.   

Keempat, seruan terus menerus NU agar umatnya tidak ikut demo adalah usaha penurunan gelegar demo agar publik tidak ikut-ikutan dan berusaha menciptakan situasi yang kondusif. Perang  propaganda damai di kanal-kanal media dan mulainya kampanye damai di Monas 29 Oktober 2016 oleh pasangan cagub dan cawagub, adalah usaha untuk menyadarkan masyarakat agar tidak mudah terpancing. 

Kelima, upaya-upaya mengurangi khasiat gelegar demo maka masyarakat mulai menuntut untuk mengaudit MUI yang selama ini mengeluarkan fatwa dan sertifikat halal. Dan ini tentu saja menjadi bumerang bagi MUI yang takut jika rahasia dapurnya dibuka. Keenam, untuk mengerem SBY agar tidak offside di Pilkada DKI, maka kasus kehilangan arsip asli TPF Munir di masa SBY terus diangkat di media untuk diselidiki. 

Pertanyaan menarik selanjutnya adalah mengapa PDIP selama ini cenderung diam terkait kasus Ahok itu? PDIP, Teman Ahok dan para pendukungnya lebih memilih diam dan bertahan untuk sementara. PDIP dan para pendukung Ahok plus pendukung Jokowi yang sangat besar, saat ini menunggu para musuh Ahok menghabiskan senjatanya dulu. Nantinya setelah senjata itu habis, maka mulailah PDIP bergerak dan menyerang balik. Biarkan musuh menyerang duluan sampai capek dan pada saatnya akan mudah diserang. Ingat pencoplosan masih lama, 75 hari lagi. Pada last minute, sesuai dengan kebiasaan PDIP, akan mengelurkan jurus mautnya untuk memenangkan Ahok termasuk konser dua jari misalnya dan memerahkan Jakarta. 

Kini publik yakin bahwa aparat telah memetakan dan mengukur potensi demo 4 November itu. Jelas jika  pendemo anarkis, maka akan ditindak tegas secara hukum. Sangat mungkin, aparat menerapkan strategi “ikut larut”.  Mereka akan membaur dan hadir di tengah-tengah pendemo untuk ikut berdemo. Tujuannya adalah agar pendemo berdemo dengan beradab dan bersukaria tanpa kekerasan dan anarkis. 

Jadi kesimpulannya adalah demo 4 November tidak perlu ditakutkan namun hanya perlu diwaspadai. Prediksi saya, demo itu 4 November tidak akan meluas dan publik tidak tertarik untuk ikut terjun lebih jauh. Demo itu hanya diikuti oleh orang-orang itu saja yang cenderung diulang-ulang. Ibarat kaset lama yang diputar kembali. Publik kini lebih dewasa. Publik lebih memilih membangun negaranya daripada menghancurkannya. 

Dengan demikian demo 4 November itu dan demo-demo selanjutnya tidak akan mampu menggencet Ahok apalagi membidik Jokowi. Itu jauh panggang dari api. Negara jelas tidak boleh kalah dan tidak pernah kalah dengan ormas sangar. Begitulah sejarah bangsa ini yang berdasar Pancasila digoreskan terus ke depannya. 

kutipan dari  Salam Kompasiana, Asaaro Lahagu

makalah refrigerant

KATA PENGANTAR

          Assalamu’alaikum wr. wb
Syukur alhamdulillah ke Hadirat Allah SWT. Karena atas rahmad, hidayah dan ridho-Nya, setelah melalui berbagai kesulitan akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna, yang dikarenakan adanya keterbatasan waktu yang diberikan. Tetapi berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak maka saya dapat menyusun makalah ini dengan lancar dan semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Saya sangat mengharapkan saran, pendapat, maupun kritik yang bersifat konstruktif. Semoga makalah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Bila ada kesalahan itu datangnya dari saya pribadi dan bila ada kebenaran dan kabaikan itu dari Allah SWT. Semata. Untuk itu bila ada kesalahan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
        Wassalamu’alaikum wr. wb.










DAFTAR ISI
Judul ....................................................................................................................       i
Kata Pengantar.....................................................................................................      ii
Daftar isi...............................................................................................................     iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................     1
A.     Latar Belakang.........................................................................................      1
B.     Rumusan Masalah.....................................................................................      1
C.     Tujuan Penulisan.......................................................................................      1

BAB II PEMBAHASAAN...................................................................................      2
A.     Pengertian Refrigerant.............................................................................      2
B.     Pengelompokan Refrigerant.....................................................................      2
C.     Persyaratan refrigerant (zat pendingin) untuk sistem AC.............................      2
BAB III PENUTUP.............................................................................................      5
A.     KESIMPULAN.......................................................................................      5
B.     SARAN...................................................................................................      5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................      7








BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Pada era modern saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, tidak hanya terpusat pada satu bidang saja melainkan hampir semua bidang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satunya adalah semakin berkembangnya sistem pendingin, penerapan dari sistem pendingin sendiri dapat kita lihat pada perumahan, perkantoran maupun pada kendaraan bermotor bahkan pada instansi pendidikan pun banyak yang telah menggunakan sistem pendingin, secara umum penggunaan mesin pendingin bertujuan untuk mengondisikan dan menyegarkan udara ruangan.

1.2. Rumusan masalah
1.      Apa refrigeran itu?
2.      Apa saja jenis-jenis refrigeran?
3.      Apa syarat refrigeran untuk sistem AC?
4.      Bagaimana cara kerja sistem refrigerasi?
4.
1.3. Tujuan penulisan
1.      Mahasiswa dapat mengetahui apa itu refrigeran.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis refrigeran.
3.      Mahasiswa dapat mengetahui syarat refrigeran untuk sistem AC.
4.      Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja sistem refrigerasi.


BAB II
PEMAHASAN
A. Pengertian Refrigerant
Refrigerant adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda atau udara yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke udara sekeliling di luar benda/ruangan yang didinginkan.                                  Refrigerant yang pertama kali digunakan (1834) adalah eter oleh Jacob Perkins pada mesin kompresi uap. Selanjutnya pada tahun 1874 digunakan sulfur dioksida (SO2), dan pada tahun 1875 mulai digunakan ethyl chloride (C2H5Cl) dan ammonia. Selanjutnya methyl chloride (CH3Cl) mulai digunakan tahun 1878 dan karbon dioksida (CO2) tahun 1881. Nitrogen oksida (N2O3) dan hidrokarbon (CH4, C2H6, C2H4, dan C3H8) banyak digunakan sekitar tahun 1910 sampai 1930. Dichloromethane (CH2Cl), dichloroethylene (C2H2Cl2) dan monobromomethane (CH3Br) juga digunakan sebagai refrigerant pada mesin sentrifugal.                   Pada tahun 1926, Thomas Midgely mengembangkan CFC pertama (Chlorofluorocarbon), R-12. CFC adalah nonflammable, tidak beracun (bila dibandingkan dengan Sulfur Dioksida) dan efisien. Produksi komersial dimulai pada 1931 dan dengan cepat dapat di temui di rumah-rumah berpendingin. Willis Carrier mengembangkan chiller centrifugal pertama untuk penggunaan komersial dan era refrigerasi dan pengkondisian udara dimulai.                              Penggunaan refrigeran-refrigeran yang disebutkan diatas tersingkir setelah ditemukannya Freon (merek dagang) oleh E.I. du Point de Nemours and Co pada sekitar tahun 1930an, dan menjadi sangat populer sampai dengan tahun 1985. Refrigerant ini disebut sebagai refrigerant halokarbon (halogenated hydrocarbon) karena adanya unsur-unsur halogen yang digunakan (Cl, Br) atau kadangkala disebut sebagai refrigerant fluorokarbon (fluorinated hydrocarbon) karena danya unsure fluor (F) dalam senyawanya.

B. Pengelompokan Refrigerant
Berdasarkan jenis senyawanya, refrigerant dapat dikelompokan menjadi:
1. Kelompok Refrigerant Senyawa Halokarbon
Kelompok refrigerant senyawa halokarbon diturunkan dari hidrokarbon (HC) yaitu metana (CH4), etana (C2H6), atau dari propana (C3H8) dengan mengganti atom-atom hidrogen dengan unsur-unsur halogen seperti khlor (Cl), fluor (F), atau brom (Br). Jika seluruh atom hidrogen tergantikan oleh atom Cl dan F maka refrigerant yang dihasilkan akan terdiri dari atom khlor, fluor dan karbon. Refrigeran ini disebut refrigeran chlorofluorocarbon (CFC). Jika hanya sebagian saja atom hidrogen yang digantikan oleh Cl dan atau F maka refrigeran yang terbentuk disebut hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Refrigeran halokarbon yang tidak mengandung atom khlor disebut hydrofluorocarbon (HFC).                                CCl3F (trichlorofluoromethane) dituliskan sebagai R-11 atau CFC-11. CCl2F2 (Dichlorodifluoromethane) dituliskan sebagai R-12 atau CFC-12. CHClF2 (Chlorodifluoromethane) dituliskan sebagai R-22 atau HCFC-22. C2Cl3F3 dituliskan sebagai R-113 atau CFC-113. Metana (CH4) dituliskan sebagai R-50, etana (C2H6) adalah R-170, propane (C3H8) R-290 dan seterusnya.                Refrigerant yang mempunyai banyak atom Cl cenderung beracun. Atom F ditambahkan agar senyawa menjadi stabil. Refrigerant yang mempunyai banyak atom Cl cenderung beracun. Atom F ditambahkan agar senyawa menjadi stabil.
2 Kelompok Refrigerant Senyawa Organik Cyclic
Kelompok refrigeran ini diturunkan dari butana. Aturan penulisan nomor refrigerant adalah sama dengan cara penulisan refrigerant halokarbon tetapi ditambahkan huruf C sebelum nomor. Contoh dari kelompok refrigeran ini adalah:
R-C316           C4Cl2F6          1,2-dichlorohexafluorocyclobutane
R-C317           C4ClF7            chloroheptafluorocyclobutane
R-318              C4F8               octafluorocyclobutane
3 Kelompok Refrigerant Campuran Zeotropik
Kelompok refrigerant ini merupakan refrigeran campuran yang bisa terdiri dari campuran refrigerant CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigerant yang terbentuk merupakan campuran tak bereaksi yang masih dapat dipisahkan dengan cara destilasi.                                                                                                                Refrigerant ini diberi nomor dimulai dengan 4 sedangkan digit selanjutnya dibuat sesuai perjanjian. Yang termasuk refrigeran ini adalah
•R-401A          campuran R-22(53%) + R-152a(13%) + R-124(34%)
•R-402B          campuran R-125(38%) + R-290(2%) + R-22(60%)
•R-403B          campuran R-22(56%) + R-218(39%) + R-290(5%)
Refrigerant campuran zeotropik akan menguap dan mengembun pada temperatur yang berbeda hal ini akan menyebabkan terjadinya temperature glide baik di evaporator maupun di kondensor, yaitu refrigerant mengalami perubahan fasa pada tekanan konstan tetapi temperaturnya terus berubah.
4 Kelompok Refrigerant Campuran Azeotropik
Kelompok refrigerant Azeotropik adalah refrigerant campuran tak bereaksi yang tidak dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Refrigerant ini pada konsentrasi, tekanan dan temperatur tertentu bersifat azeotropik, yaitu mengembun dan menguap pada temperatur yang sama, sehingga mirip dengan refrigerant tunggal. Namun demikian pada kondisi (konsentrasi, temperatur atau tekanan) yang lain refrigeran ini bisa saja menjadi bersifat zeotropik.                                      Kelompok refrigerant ini diberi nomor dimulai dengan angka lima, sedangkan digit berikutnya dibuat sesuai perjanjian, sebagai contoh:
•R-500: R-12 (73.8%) + R-152a (26.2%), Temperatur azeotropik: 0oC
•R-502: R-22 (48.8%) + R-115 (51.2%), Temperatur azeotropik: 19oC


5 Kelompok refrigerant organik lainnya
Kelompok refrigerant ini sebenarnya terdiri dari unsur C, H dan lainnya. Namun demikian cara penulisan nomornya tidak dapat mengikuti cara penomoran refrigerant halokarbon karena jumlah atom H nya jika ditambah dengan 1 lebih dari 10 sehingga angka kedua pada nomor refrigerant menjadi dua digit. Sebagai contoh butana (C4H10), jika dipaksakan dituliskan sesuai dengan cara penomoran refrigerant halokarbon, maka refrigeran ini akan bernomor R-3110, sehingga akan menimbulkan kerancuan.                                                                                           Nomor kelompok refrigerant ini dimulai dengan angka 6 dan digit lainnya dipilih sebarang berdasarkan kesepakatan. Contoh refrigerant dari kelompok ini adalah:
•R-600             : Butana, CH3CH2CH2CH3
•R-600a           : Isobutana, CH(CH3)3
•R-610             : ethyl ether, C2H5OC2H5
•R-611             : methyl format, HCOOCH3
•R-630             : methyl amine, CH3NH2
•R-631             : ethyl amine, C2H5NH2

6 Kelompok refrigerant senyawa unorganik
Kelompok refrigerant ini diberi nomor yang dimulai dengan angka 7 dan digit selanjutnya menyatakan berat molekul dari senyawanya. Contoh dari refrigerant ini adalah:
•R-702 : hidrogen
•R-704 : helium
•R-717 : amonia
•R-718 : air
. R-720 : Neon (Ne)
. R-729 : Udara
. R-732 : O2
. R-740 : Argon
•R-744 : CO2
.R-744A : N20
•R-764 : SO2

7 Kelompok refrigeran senyawa organik tak jenuh
Kelompok refrigeran ini mempunyai nomor empat digit, dengan menambahkan angka kempat yang menunjukkan jumlah ikatan rangkap didepan ketiga angka yang sudah dibahas dalam sistem penomoran refrigeran halokarbon.
Contoh dari jenis refrigeran ini adalah:
R-1130            1,2-dichloroethylene   CHCl=CHCl
R-1150            Ethylene          CH2=CH2
R-1270            Propylene        C3H6

Refrigerant Hydrocarbon :
R- 50................Metane .......CH4
R-170...............Ethane ....... CH3CH3
R-290...............Propane ......CH3CH2CH3
R-600................Butane ........CH3CH2CH2CH3
R-600a..............Isobutane.....CH(CH3)3
R-1150b.............Ethylene.......CH2=CH2
R-1270b..............Prpyle..........CH3CH=CH2

C. Persyaratan refrigerant (zat pendingin) untuk sistem AC
Persyaratan refrigerant (zat pendingin) untuk sistem AC adalah sebagai
berikut:
1.      Tekanan penguapan harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigerant memiliki temperatur pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
2.      Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi. Apabila tekanan pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat dihindarkan, selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil.
3.      Kalor laten penguapan harus tinggi. Refrigerant yang mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.
4.      Volume spesifik ( terutama dalam fasa gas ) yang cukup kecil. Refrigerant dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil ( berat jenis yang besar ) akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang lebih kecil. Dengan demikian untuk kapasitas refrigerasi yang sama ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan menjadi lebih kecil. Namun, untuk unit pendingin air sentrifugal yang kecil lebih dikehendaki refrigeran dengan volume spesifik yang agak besar. Hal tersebut diperlukan untuk menaikkan jumlah gas yang bersirkulasi, sehingga dapat mencegah menurunnya efisiensi kompresor sentrifugal.
5.      Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi karakteristik thermodinamika dari refrigeran, koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menentukan biaya operasi.
6.      Konduktivitas termal yang tinggi. Konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.
7.      Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas. Dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan berkurang.
8.      Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik. Sifat-sifat tersebut dibawah ini sangat penting, terutama untuk refrigeran yang akan dipergunakan pada kompresor hermetik.
9.      Refrigerant hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi.
10.  Refrigerant tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
11.  Refrigerant tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak
12.  Refrigerant harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran.
13.  Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
14.  Ramah lingkungan.
14.








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Refrigerant adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Fungsi refrigerant pada sistem AC adalah untuk menyerap panas dari ruangan sehingga udara yang berada pada ruangan tersebut menjadi dingin. Proses pendinginannya yaitu : Zat pendingin (refrigerant) diubah bentuknya dari bentuk cair menjadi uap dengan cara dialirkan dari peralatan penerima/penampung (receiver/reservoir) melalui katup penyebar (expansion valve) ke peralatan “evaporator coil”, uap zat pendingin inilah yang kemudian menyerap panas lingkungan di sekelilingnya, dalam hal ini udara dalam ruang pendingin (refrigerator room).                                                                           Dari berbagai uraian diatas merupakan dasar – dasar tentang refrigerant. Mulai dari bagian – bagiannya dan sirkulasinya. Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua, kami selaku penyusun mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata – kata yang kurang berkenan atau kurang pas.
Persyaratan refrigerant (zat pendingin) untuk sistem AC :
1.      Tekanan penguapan harus cukup tinggi
2.      Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi
3.      Kalor laten penguapan harus tinggi
4.      Dll
4.
B. SARAN
Sebaiknya untuk sistem pendingin (AC) menggunakan zat pendingin/freon yang aman untuk pengendara dan lingkungan. Kurangi penggunaan AC karena freon dapat merusakn lapisan ozon. Gunakanlah AC hanya jika diperlukan.





DAFTAR PUSTAKA

http://klinikac.com/index.php/tips/93-refrigerant (diakses pada tanggal 1 Nopember 2015)